Posted by : Zulfikar Alfayed
Sabtu, 03 Agustus 2013
Tag :// Arsenal
Nama Luis Suarez terus menjadi headline bursa transfer musim panas kali ini. Setelah insiden penggigitan Branislav Ivanovic, Suarez mengaku tak nyaman berada di Liverpool. Media Inggris lantas dituding sebagai biang kerok karena membuat pemain Uruguay itu merasa terzalimi.
Awalnya, isu paling kencang menyebut pria berusia 26 tahun dikabarkan menarik minat Real Madrid. Kenyataannya? Tawaran resmi yang sampai ke meja petinggi The Reds berasal dari sesama tim Liga Premier Inggris (EPL), Arsenal. Lantas apa kira-kira manfaat El Pistolero jika ia benar-benar mendarat di Emirates Stadium?
Musim lalu Arsenal hanya tertinggal 8 gol dari kampiun Liga Premier Inggris, Manchester United. The Gunners punya pertahanan terbaik kedua di EPL, kebobolan 37 gol. Mereka menjadi tim terproduktif ketiga (72 gol), kalah 14 gol dari The Red Devils. Sayangnya, pencapaian tersebut tak mampu membawa Thomas Vermaelen dkk. mendekati Ferguson’s Red Army. Jarak 16 poin terbentang di antara kedua tim.
Di dunia maya, marak Gooners yang berandai-andai, “Apa jadinya bila Robin van Persie tetap bersama Arsenal?” Selain kekuatan Manchester United melemah, Arsenal bisa saja mencetak lebih dari 85 gol. Hasil imbang tanpa gol kala melawan Sunderland, Stoke City dan Everton, atau hasil seri melawan Liverpool (kandang) dan Manchester City (tandang) akan jadi berbeda bila pria Belanda masih bertahan.
Segala statistik di atas cukup membanggakan, namun fakta bahwa Arsenal merupakan tim paling ceroboh di musim 2012/2013 tak terbantahkan. 14 dari 37 gol lawan berawal dari personal errors. Secara persentase, kesalahan pribadi pemain klub London Utara yang membuat rival menciptakan gol menyentuh angka 38%.
Wigan Athletic dan Queens Park Rangers secara berurutan berada di belakang Arsenal. Tetapi kedua kubu sanggup menahan angka personal errors berada di bawah 20%. Uniknya, menurut Opta, jika tak ada tim yang melakukan blunder-blunder sepele di EPL, The Gunners berada di puncak klasemen dengan total 80 poin, unggul 5 poin di atas United!
Semenjak bursa transfer musim panas dibuka, The Professor terus berusaha mendatangkan pemain bermental defensif. Mulai dari Julio Cesar, Ashley Williams, Asier Illaramendi sampai Luis Gustavo. Wajar saja, area pertahanan sedang mengalami krisis, terutama setelah melepas Sebastien Squilacci, Johan Djourou dan Vito Mannone. Tak salah bila suporter Arsenal berhak berharap Wenger kelak mendaratkan pemain bertahan. Entah itu karena mengedepankan kuantitas, bukan kualitas.
Bila manajer berusia 63 tahun gagal menambah kualitas lini belakang, kualitas seorang Suarez di lini depan berpeluang membawa Arsenal merengkuh minimal 80 poin musim ini. Eks bomber Ajax Amsterdam sanggup bertindak sebagai pemasok bola dan mengacak-acak pertahanan lawan lewat kemampuandribble-nya ketika menghadapi tim dengan garis pertahanan yang dalam – dua tugas utama yang dipikul striker tunggal dalam taktik 4-2-3-1 milik Wenger.
Suarez tentu tak akan memperbaiki seluruh problema lini depan Arsenal. Apa sebab? Lini tengah mereka kekurangan figur gelandang serang yang kreatif! Hanya Santiago Cazorla dan Tomas Rosicky yang sanggup melesatkan umpan-umpan terobosan sesuai keinginan Wenger. Jack Wilshere dan Mikel Arteta memangpasser berkualitas, tetapi mereka lebih sering berperan menjaga kedalaman lini tengah.
Lukas Podolski, Theo Walcott dan Gervinho adalah pemain yang lebih mengandalkan kecepatan serta kekuatan. Tak ada satu pun di antara mereka yang memiliki jiwa playmaker layaknya Cazorla dan Rosicky, dua orang yang jadi inti proses penyerangan “rumit” ala Wenger.
Hal tersebut membuat tingkat ketergantungan Arsenal terhadap Walcott kian menjadi-jadi dalam dua musim terakhir, baik di bidang gol maupun assist. Terbukti, ia menjadi top skorer Arsenal 2012/2013 dengan 14 gol di seluruh kompetisi.
Keberadaan Suarez mungkin bisa memastikan Arsenal finis di tabel EPL dengan perolehan poin di atas 80. Untuk trofi juara? Mereka masih butuh 2 pemain berkualitas lagi.