Posted by : Zulfikar Alfayed Selasa, 28 Mei 2013


Munich juara, kali kelima dalam sepuluh partai puncak mereka, membayar kegagalan dua final sebelum ini, dalam tiga tahun terakhir. “Trend Munich menaik terus,” kata Hargreaves.
Hargreaves, yang pernah sepuluh tahun menjadi tulang-punggung Munich juga melihat kemenangan di Wembley adalah harga yang pantas. “Munich dalam level terbaik,” ujar pemain yang menjadi bagian dari skuad The Bavarians ketika tahun 2001 lalu merebut Liga Champions, mengandaskan Valencia.
Adalah dua gol dari Mandzukic dan Robben yang menjadi klimaks pesta juara Munich. Dua gol yang menjadikan pesta perpisahan manis untuk Jupp Heynckes, pelatih gaek yang musim panas nanti digantikan Pep Guardiola.
05 i 2
Dua gol yang dramatis. Mandzukic, bomber asal Kroasia itu memecahkan dominasi Munich setelah 60 menit. Dia melesakkan gol hasil set-up Robben. Delapan menit kemudian ada gol penyeimbang dari penalti Gundogan – menyusul fouled Dante untuk Marco Reus.
Tapi, satu menit sebelum waktu normal berakhir Robben kembali merobek gawang Dortmund. Robben dengan cerdik memaksimalkan bola flick dari Ribery, dan membuat penjaga gawang Roman Weidenfeller – yang tampil optimal, patah pinggang.
Gol ini, yang menuntaskan dahaga Munich untuk mahkota Liga Champions, seolah juga penebusan ‘dosa’ Robben. Maklum, 12 bulan silam, dalam final di Allianz Arena, dia gagal melesakkan penalti dalam masa perpanjangan waktu. Munich, ketika itu, kemudian kalah dramatis via adu penalti kontra Chelsea.
Ini memang gelar juara yang maksimal untuk Munich. Liga Champions, yang bergulir sejak 3 Juli 2012 dengan 72 klub kontestan dari 52 negara di kawasan Eropa, melahirkan Munich sebagai pemuncak.
05 i 3
Ya, Munich menjadi juara dengan prosesi impresif. Di fase grup, skuad Bavarians lolos dengan predikat juara grup, menghentikan Valencia, Bate dan Lille dengan agregat gol 15-7. Fase knock-out, perdelapan-final, Arsenal dihentikan Munich dengan regulasi gol away.
Munich kemudian ke semifinal, dengan grafis yang jauh lebih baik, meredam Juventus dalam dua leg. Dan, di semifinal, ini yang jadi buah bibir: Barcelona ditelan Munich dengan tujuh gol tanpa balas—hasil yang sulit diterima dengan nalar sehat mengingat dominasi Barca yang mencolok dalam decade terakhir.
Munich juara. Mereka mendapatkannya via Der Klasikker yang hebat sebagai sebuah tontonan. Mereka pun kini segera mengincar treble-winners, ketika Sabtu depan memainkan final Piala Jerman kontra Stuttgart.
Selamat untuk Munich.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

About Me

- Copyright © 2013 The Gunners -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -