Posted by : Zulfikar Alfayed
Selasa, 28 Mei 2013
Tag :// Champions League
Heynckes mungkin adalah nama yang berdiri tertinggi dengan keberhasilannya membawa Bayern menjadi juara UCL, namun apakah ia yang terbaik?
Liga Champions musim ini telah berakhir. Bayern München keluar sebagai juara setelah mengalahkan Borussia Dortmund di partai puncak. Sebuah prestasi yang jelas tak terlepas dari kejeniusan Jupp Heynckes sebagai juru taktik.
Berbicara mengenai juru taktik, jelas sekali bahwa keberhasilan tim-tim peserta Liga Champions sangat bergantung kepada kejeniusan mereka. Siapa sajakah sosok yang patut dilabeli sebagai juru taktik terbaik Liga Champions musim ini?
Antonio Conte
Menangani Juventus yang sudah lama absen dari kejuaraan antarklub terbesar Eropa karena satu dan lain hal, tak salah jika kita menilai Antonio Conte sebagai satu yang terbaik di kejuaraan ini. Tergabung bersama FC Shakhtar Donetsk, Chelsea, dan FC Nordsjælland di Grup E, Juventus yang digadang-gadang sebaik-baiknya hanya akan berada di bawah Chelsea nyatanya mampu keluar sebagai pemuncak klasemen.
Menangani Juventus yang sudah lama absen dari kejuaraan antarklub terbesar Eropa karena satu dan lain hal, tak salah jika kita menilai Antonio Conte sebagai satu yang terbaik di kejuaraan ini. Tergabung bersama FC Shakhtar Donetsk, Chelsea, dan FC Nordsjælland di Grup E, Juventus yang digadang-gadang sebaik-baiknya hanya akan berada di bawah Chelsea nyatanya mampu keluar sebagai pemuncak klasemen.
Berhadapan dengan Glasgow Celtic di putaran 16 besar, Juventus berhasil dibawa melaju ke fase berikutnya dengan cara memenangi pertandingan kandang dan tandang walaupun bermain di kandang para highlanders terkenal sulit bagi tim manapun. Walaupun perjalanan Conte dan pasukannya kandas di delapan besar, mereka tersingkir bukan tanpa alasan. Tim yang mengjentikan cerita perjalanan Conte mengakhiri kejuaraan dengan status juara.
Fatih Terim
Salah satu otak paling jenius di negara asalanya, Fatih Terim berhasil membawa Galatasaray melaju jauh di musim ini. Di ajang Liga Champions, pencapaian terbaik Galatasaray hadir di musim 1988–1989 kala mereka menjadi semifinalis. Sebelum catatan tersebut, Galatasaray hanya mampu dua kali mencapai perempatfinal pada 1962–1963 dan 1969–1970. Pasca menjadi semifinalis pun, prestasi Avrupa Fatihi tak kunjung membaik. Mereka dua kali menjadi perempatfinalis pada 1993–1994, 2000–2001.
Salah satu otak paling jenius di negara asalanya, Fatih Terim berhasil membawa Galatasaray melaju jauh di musim ini. Di ajang Liga Champions, pencapaian terbaik Galatasaray hadir di musim 1988–1989 kala mereka menjadi semifinalis. Sebelum catatan tersebut, Galatasaray hanya mampu dua kali mencapai perempatfinal pada 1962–1963 dan 1969–1970. Pasca menjadi semifinalis pun, prestasi Avrupa Fatihi tak kunjung membaik. Mereka dua kali menjadi perempatfinalis pada 1993–1994, 2000–2001.
Di musim ini, Fatih Terim kembali membawa klub Istanbul tersebut melaju jauh melebihi pencapaian-pencapaian mereka setelah tahun 2001. Mereka mungkin tersingkir di tangan Real Madrid, namun cukuplah sudah itu semua untuk saat ini. Galatasaray masih memiliki banyak waktu.
Keberhasilan lain Terim ada dalam diri Burak Yilmaz. Pemain tersebut berhasil dimunculkan potensinya oleh Terim dan sempat menjadi penantang terdekat Cristiano Ronaldo untuk posisi top skorer. Persaingan kedua pemain ketat hingga pada akhirnya tim Ronaldo menyingkirkan tim Yilmaz, membuat peluang sang pemain untuk menambah pundi-pundi gol ikut mati.
Manuel Pellegrini
Kehilangan pemain andalannya di awal musim sebelum kemudian kembali kehilangan pemain utamanya di bursa transfer musim dingin -keduanya ke Arsenal- Manuel Pellegrini pantas disebut sebagai alasan utama keberhasilan Malaga mencapai putaran perempatfinal UEFA Champions League 2012/13, musim pertama keikutsertaan klub Spanyol tersebut di kompetisi elit Eropa.
Kehilangan pemain andalannya di awal musim sebelum kemudian kembali kehilangan pemain utamanya di bursa transfer musim dingin -keduanya ke Arsenal- Manuel Pellegrini pantas disebut sebagai alasan utama keberhasilan Malaga mencapai putaran perempatfinal UEFA Champions League 2012/13, musim pertama keikutsertaan klub Spanyol tersebut di kompetisi elit Eropa.
Bukan rahasia lagi jika Liga Champions adalah rimba yang kejam. Jangankan tim kuda hitam. Chelsea yang berstatus sebagai juara bertahan saja tak mampu bertahan lama. Namun Pellegrini membuktikan bahwa keterbatasan kualitas dan pandangan remeh orang-orang bukanlah masalah baginya. Berada satu wadah dengan AC Milan, Zenit St. Petersburg, dan Anderlecht, Malaga berhasil menjadi pemuncak grup dan berhadapan dengan juara tahun 2004 di 16 besar; FC Porto. Perjalanan Malaga di bawah asuhan Pellegrini bisa saja lebih jauh lagi jika mereka tak kalah oleh sebuah gol offside di masa injury time di Westfalenstadion di babak perempatfinal.
Jürgen Klopp
Manager muda ini tampaknya belajar banyak dari kegagalan musim lalu. Menyandang status non unggulan, Klopp dengan tenang membimbing pasukannya ke partai puncak. Fairytale mereka musim ini dimulai dengan tergabung di Grup D, sebuah gruo yang menyajikan gambaran ideal Liga Champions karena memang hanya berisikan klub-klub peraih gelar juara liga. Diprediksi tak akan lolos, Dortmund malah berhasil mengangkangi Real Madrid, Ajax Amsterdam, dan Manchester City.
Manager muda ini tampaknya belajar banyak dari kegagalan musim lalu. Menyandang status non unggulan, Klopp dengan tenang membimbing pasukannya ke partai puncak. Fairytale mereka musim ini dimulai dengan tergabung di Grup D, sebuah gruo yang menyajikan gambaran ideal Liga Champions karena memang hanya berisikan klub-klub peraih gelar juara liga. Diprediksi tak akan lolos, Dortmund malah berhasil mengangkangi Real Madrid, Ajax Amsterdam, dan Manchester City.
Memasuki fase knock out, Shakhtar Donetsk dan Malaga berhasil dilibas oleh Klopp dengan gaya bermain Pressing und Gegenpressing yang ia terapkan kepada para pasukan mudanya. Melawan Madrid di semifinal, Klopp berhasil membawa Dortmund meraih kemenangan besar penting di leg pertama. Sebuah hasil sempurna yang membuat kekalahan di Santiago Bernabeu tak berati apa-apa bagi perjalanan manis Dortmund yang harus berakhir antiklimaks di Wembley.
Jupp Heynckes
Silakan ragukan keberadaan pria 68 tahun bernama lengkap Josef Heynckes ini di dalam daftar ini. Namun pastikan bahwa Anda memang memiliki argumentasi yang kuat karena Jupp Heynckes memang terlahir untuk berada di daftar ini, pada saat ini.
Silakan ragukan keberadaan pria 68 tahun bernama lengkap Josef Heynckes ini di dalam daftar ini. Namun pastikan bahwa Anda memang memiliki argumentasi yang kuat karena Jupp Heynckes memang terlahir untuk berada di daftar ini, pada saat ini.
Dominasi total yang ditunjukkan oleh Bayern di musim ini tak lepas dari kejeniusan pria Mönchengladbach ini. Ke dalam tim Bayern yang tak berkuasa selama dua musim terakhir, ia tambahkan nama-nama baru yang secara instan menjadi roh permainan die Roten di seluruh penjuru lapangan. Naik turun memang mewarnai perjalanan Bayern di Liga Champions yang tak semulus di Bundesliga, namun kemenangan besar dengan agregat 7-0 melawan Barcelona adalah puncak dari segala kehebatan daya pikirnya.
Momen itu mungkin hanya dapat dikalahkan oleh kejayaan Wembley kala ia lagi-lagi membungkan juara Bundesliga dua musim berturut-turut, Dortmund, yang di musim ini ia buat tak dapat memenangi satu pertandingan pun melawan timnya. Dan caranya menutup rangkaian pertandingan melawan die Borussen sangatlah berkelas.