Posted by : Zulfikar Alfayed
Jumat, 19 April 2013
Tag :// England Football
Sambut Cardiff City, tim asal Wales kedua di Liga Primer Inggris!
Ibu kota Wales tengah bergembira. Para pendukung Cardiff City tengah merayakan keberhasilan klub kesayangan promosi ke Liga Primer Inggris (EPL). Pemimpin klasemen Championship ini hanya butuh hasil seri dalam laga kandang kontra Charlton Athletic untuk mengamankan tiket menujuk kompetisi level tertinggi Inggris.
Di dalam Cardiff City Stadium, Selasa (16/4), suasana gugup penuh harap terlihat jelas sepanjang pertandingan kontra Charlton. Ribuan fans yang sering melihat tim nyaris berhasil sadar kalau Cardiff punya kebiasaan buruk: tersandung.
Realisasi mimpi ini datang tepat 53 tahun sejak terakhir kali The Bluebirds – yang sekarang tersisihkan oleh Si Naga Merah di lambang klub – mampu promosi ke level teratas. Tetapi, setelah format berubah ke EPL, ini adalah kali pertama.
Menteri Pertama Wales, Carwyn Jones, mengatakan promosi ini adalah berita fantastis bagi Cardiff dan, tentu saja, sepakbola Wales. “Pencapaian ini akan membawa Cardiff ke panggung dunia, penggemar dari luar akan membawa keuntungan secara ekonomi ke kota,” ujar Jones seperti dikutip BBC.
“Klub dan para pendukungnya telah melalui ujian dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi musim ini, Malky (Mackay) beserta tim telah melakukan pekerjaan hebat dan meraih hasilnya dengan promosi ini. Mereka telah membuat kota ini benar-benar bangga.”
Dua Klub Wales
Cardiff Sudah “Mati”
Vincent Tan adalah man with the money di balik layar kejayaan Cardiff dan diketahui memiliki rencana ambisius. Pada musim panas 2012, Cardiff mengubah warna kebesaran mereka dari biru menjadi merah – bisa dilihat dari perubahan warna seragam kandang. Tan merasa klubnya akan lebih ganas di dalam lapangan dan di pasar Asia jika mereka mengenakan warna merah serta berlambang naga.
Beberapa fans cukup pragmatis untuk menerima perubahan ini – keputusan yang tak begitu salah karena performa Cardiff musim ini membuat mereka bahagia. Namun, suporter senior semacam Scott Thomas berpikir hal tersebut bukan sesuatu yang layak. Setelah 30 tahun mengikuti perkembangan Cardiff, Thomas menjauh dari hingar bingar The Bluebirds sejak musim panas lalu.
“Aku tak lagi menonton pertandingan Cardiff City. Ketika aku melihat foto Craig Bellamy memegang syal merah dihiasi lambang naga dan tulisan ‘Cardiff’, bukan nama lengkap klub, rasanya tak sesakit yang kubayangkan. Aku merasa membuat keputusan tepat. Cardiff City tidak promosi, Cardiff City telah mati musim panas lalu.”
Thomas tak pernah bermimipi bahwa Cardiff akan lolos ke papan atas saat ia masih hidup. Sekarang klub kesayangannya “sirna” akibat seorang pengusaha asal Malaysia mengambil alih The Bluebirds. “Klub yang aku ikuti dulu punya sejarah dan tradisi selama 100 tahun ke belakang, namun masa depannya kini tunduk pada keinginan satu orang,” ucap Thomas seperti dilansir Guardian.
“Masih banyak pendukung tersisa dan akan bertambah lagi sekarang – orang-orang suka ikut-ikutan. Mereka (Cardiff) sangat merindukan kesuksesan setelah bertahun-tahun nyaris mendapatkannya dan tak tahan melihat Swansea City mampu mencapainya. Aku benci mengakuinya, tetapi Swansea City adalah klub yang bisa dicontoh dalam banyak hal.”
Source: http://www.supersoccer.co.id/liga-inggris/cardiff-city-kompetitor-anyar-liga-primer-inggris/