Posted by : Zulfikar Alfayed Senin, 22 April 2013


Tottenham Hotspur coba mengejar Liga Champions dan Manchester City membuka peluang untuk segera mengakhiri masa juara.
Tujuh menit menjelang akhir pertandingan Tottenham Hotspur kontra Manchester City cukup untuk mengemas musim sang juara bertahan Liga Primer Inggris. Di White Hart Lane, The Citizens seolah mengizinkan Manchester United mengambil status juara mereka yang telah hilang selama satu musim saat bertanding melawan Aston Villa, Senin (22/4).
Bagi Tottenham, kemenangan ini begitu penting. Mereka masih berada di peringkat kelima klasemen sementara, namun peluang untuk lolos ke Liga Champions masih terus terbuka. Hampir sepanjang musim ini, The Lilywhites tampil layaknya tim terbaik London. Skor akhir laga melawan City menunjukkan hal tersebut.
The Citizens bisa mengalahkan Chelsea pada semi final Piala FA pekan lalu dan mengalahkan Arsenal di Emirates Stadium pada Januari lalu. Mereka sempat memimpin sampai laga memasuki 15 menit terakhir, di mana tim asuhan Andre Villas-Boas memutar arah permainan.
Dalam tujuh menit, tiga gol tercipta. Momentum ini membuat Tottenham mempertahankan peluang untuk menyingkirkan satu di antara dua klub langganan Liga Champions, Arsenal atau Chelsea. Jika Tottenham bisa meneruskan permainan seperti ini hingga akhir musim, maka peluang mereka cukup terbuka lebar. Mungkin tim London Utara ini sudah menyegel tiket ke kompetisi Eropa andai kata mereka tak takluk dari Fulham dan Liverpool serta tertahan oleh Everton.
Setelah City lebih dulu unggul lewat gol Samir Nasri, pendukung tim tuan rumah begitu bahagia ketika arus permainan berubah arah. Gareth Bale berhasil masuk ke dalam permainan. Jermain Defoe, yang masuk dari bangku cadangan, mengubah pergerakan di garis depan. Tom Huddlestone dan Lewis Holtby memberikan kecepatan di lini tengah.
City hancur. Kapten mereka, Vincent Kompany, seolah tak tahu siapa dirinya ketika gol pertama dan kedua tercipta. Gol ketiga adalah penutup dari kecerobohan lini belakang kubu Manchester. The Citizens sendiri tak menciptakan ancaman nyata setelah menit ke-43 berlalu, seolah yakin Spurs tidak akan mengancam lini belakang mereka dan cukup kaget dengan perbedaan yang dibuat oleh Defoe.
Kompany, yang begitu berwibawa musim lalu, sangat tidak konsisten musim ini. Kehilangan jejak pemain berbahaya layaknya Dempsey adalah kesalahan yang membawa bencana, sama seperti saat pria Belgia ini memberi Defoe ruang untuk menembak.
Empat menit setelah Dempsey berhasil memanfaatkan kecerobohan Kompany, Defoe justru mampu mendapatkan ruang tembak dengan mengelabui kapten The Citizens dan mengakhirinya dengan gol indah. Kompany gagal memberikan tekanan yang lebih deras untuk mencegah Defoe mengeksekusi tendengan melengkung yang tak dapat dijangkau oleh Joe Hart.
Tottenham lantas tak terbendung. Bale, yang kehadirannya cukup untuk menginspirasi keseluruhan skuat Spurs, menutup pertandingan dengan indah. Huddlestone mengirinkan umpan terobosan apik yang membuat lini belakang City terkecoh dan pemain Wales ini mampu menaklukkan Hart dalam duel satu lawan satu.
Susunan Pemain
Tottenham Hotspur: Lloris, Walker, Dawson, Vertonghen, Assou-Ekotto, Sigurdsson (Holtby 60’), Dembele, Parker (Huddlestone 61’), Bale, Dempsey, Adebayor (Defoe 71’).
Manchester City: Hart, Zabaleta, Kompany, Nastasic, Clichy (Lescott 90’), Toure, Barry, Milner (Kolarov 46’), Tevez, Nasri, Dzeko (Sinclair 82’).

Source: http://www.supersoccer.co.id/liga-inggris/tottenham-hotspur-3-1-manchester-city/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 The Gunners -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -