Posted by : Zulfikar Alfayed Selasa, 16 April 2013


Meski melayang tinggi di puncak klasemen dengan keunggulan 15 poin, kritikan untuk Manchester United musim ini tetaplah muncul. Salah satu yang paling keras adalah terhadap penampilan sayap-sayap mereka.
Kehadiran nama-nama semacam Antonio Valencia, Nani, Ashley Young, dan sang veteran Ryan Giggs tampak sangat jauh dari kata mentereng. Terutama jika dibandingkan dengan masa-masa di mana bagian sayap adalah kunci utama serangan United.
Apakah para pemain sayap ini benar-benar medioker? Mari kita coba lihat statistic penampilan mereka di 3 pertandingan terakhir United di EPL. (2 menang, 1 kalah)

Sunderland 0 -1 Manchester United
Di pertandingan ini, Sir Alex Ferguson menurunkan 2 sayap mereka: Ashley Young dan Antonio Valencia.

Ini adalah salah satu pertandingan bagus untuk Young. Jumlah passes yang dilakukannya berada di posisi kedua di bawah Michael Carrick. Ia juga terlibat dalam 8 peluang yang diciptakan United sepanjang pertandingan. Satu-satunya yang terlihat buruk hanyalah crossing yang ia ciptakan. Hanya sukses 3 kali dari 8 percobaan.

Apa yang Valencia lakukan sepanjang pertandingan? Passing. Angka 81% memang tidak terlalu buruk, namun kontribusi lainnya pemain ini nyaris tidak ada sepanjang pertandingan. Crossing? Hanya 3 kali dan cuma 1 yang sukses. Bahkan ia terlihat super medioker jika dibandingkan dengan Young.
Verdict:
Sayap United hanya bergerak satu di pertandingan kali ini. Young mampu menjalani pertandingan yang bagus, sedangkan Valencia, well, nyaris menghilang di lapangan. Artinya? Bantuan serangan yang diharapkan tidak maksimal di pertandingan ini.


Manchester United 1 vs 2 Manchester City
Fergie memang menurunkan Ashley Young dan Ryan Giggs di pertandingan kali ini, namun posisi Giggs lebih diletakkan sebagai gelandang tengah mendampingi Michael Carrick (disaster, as usual). Sedangkan posisi sayap diisi oleh Danny Welbeck.

Terjadi penurunan yang sangat signifikan di pertandingan kali ini. Young bahkan lebih buruk dari Valencia di match sebelumnya. Dengan persentase passing sukses hanya 65%, crossing yang berantakan, dan chances created yang menurun drastis Young sama sekali tidak membantu timnya kali ini.

Welbeck memang bukanlah pemain sayap murni. Namun Fergie lebih memilih memainkan dirinya dibandingkan Nani dan Valencia yang duduk manis di bench. Hasilnya? Bad. Hanya melakukan 21 passes dan 1 cross –itupun gagal- Welbeck sama sekali tidak memperlihatkan sinar apapun di pertandingan kali ini.
Verdict:
2 sayap United sama-sama patah di pertandingan kali ini. Antonio Valencia memang akhirnya dimasukkan untuk mencoba memperbaiki keadaan. Ia membuat 4 passes, dan semuanya sukses. Ditambah 2 crosses –hanya 1 yang menemui sasaran. Tidak membantu. United pun akhirnya kalah dari sang rival sekota. Di kandang sendiri.


Stoke City 0 -2 Manchester United
Fergie kembali mengubah komposisi sayap United di pertandingan kali ini. Ia memilih untuk menurunkan Antonio Valencia dan meletakkan Shinji Kagawa di sayap.

Awful. Valencia kembali lagi ke penampilan super medioker ala dirinya. Selain passes-nya yang cuma 41 –dan persentase nya pun hanya 76%- Valencia tidak membantu apapun dalam kemenangan penting timnya ini. That’s, ladies and gentlemen, is the United Number 7.

Secara keseluruhan, jumlah passes yang dilakukan Kagawa adalah ketiga tertinggi di United. Di bawah duet Carrick-Rooney di lini tengah. Persentasenya pun cukup impresif: 88%. Di luar itu? Medioker.
Verdict:
Sayap-Sayap United kembali patah di pertandingan kali ini. Benar, Shinji Kagawa tidak ditempatkan di posisi nyaman-nya. Namun, ini kembali lagi menjadi bukti ada masalah di sayap Manchester Merah. It just doesn’t work for them. Beruntung, lini yang lain mampu menutupi kelemahan ini dan mengamankan tiga poin penting di kandang lawan.

Overall Verdict:
Dari 3 match yang diambil sebagai contoh ini, sudah terlihat apa yang diderita oleh sayap United sepanjang musim ini: inkonsisten dan… Medioker.
Yang mengisi posisi sayap di tiap pertandingan nyaris selalu berbeda. Ini mungkin bisa menjadi alasan inkonsistensi yang muncul. Tapi saat dilihat lebih dalam lagi secara statistik, pemain-pemain ini memang tidak menonjol. Bisa dilihat dari jumlah crossing yang dilakukan. Dan dari 3 match ini, tidak ada satupun assist yang muncul dari pemain sayap United.
Kelemahan di sayap United ini memang menjadi gangguan besar sepanjang musim ini. Namun, beruntung bagi mereka, ada lini dan pemain lain yang mampu menutupi kelemahan ini. Dan rasanya, itulah alasan mengapa tim ini sekarang melayang tinggi di puncak klasemen –meski sayap mereka sedang patah.

Source: http://www.supersoccer.co.id/liga-inggris/sayap-sayap-patah-manchester-united/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 The Gunners -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -