Posted by : Zulfikar Alfayed
Minggu, 28 April 2013
Tag :// England Football
Robin van Persie adalah buah dari sebuah kesabaran dan keyakinan. Dan kini, setelah sembilan tahun berkiprah di tanah Britania, dia pun mendapatkan gelar Premier League pertamanya, gelar ke-20 untuk Manchester United—gelar yang menuntaskan sebuah obsesi.
Obsesi? Ya.
Dalam konteks kekinian, ketika dia ‘nekad’ meninggalkan Arsenal 16 Agustus 2011 dengan harga 24 juta Pound, dia memilih nomer punggung 20 (tawaran lain, nomer 21) di United demi sebuah sinyal: (siap) memberikan gelar ke-20 Premier League untuk The Red Devils.
Obsesinya tuntas. Bahkan dituntaskan empat pekan sebelum liga domestik berakhir, dan itu lewat hattrick heroik Van Persie – salah satunya dengan tajuk ‘gol dunia’ — ketika Aston Villa dihentakkan United 3-0 di Old Trafford.
Malam ini, van Persie kembali ke Arsenal, klub yang membelinya 2,7 juta pound (saja) dari Feyenoord. Ya, klub dimana dia di(besar)kan, lalu menjadi kapten dan menjadi puja-puji The Gooners. Van Persie kembali dengan mahkota juara Liga Premier, dengan status sebagai bintang terang United – seteru Arsenal, dan dengan sebuah penghormatan: Guard of Honour!
Guard of Honour adalah tradisi di Liga Inggris, turun temurun: sebuah penghormatan ketika tim tuan rumah (diwajibkan) berdiri berjejer membentuk pagar saat pemain (dari tim) juara memasuki lapangan. Dan di situ da nama van Persie!
Menyesakkan! Ini soal ikhlas dan tidak ikhlas. Arsene Wenger sudah bicara dan meminta para pemainnya melakukan itu. “Ini tradisi yang harus kita hormati. Soal van Persie, saya pikir harus kita hormati. Arsenal punya andil positif dalam hidup dan karirnya.”
Itu kata Wenger. Tapi tidak buat para The Gooners. Mereka akan melakukan aksi “Poznan”, yakni membelakangi lapangan ketika skuad The Gunners melakukan prosesi Guard of Honour. Dan mereka berjanji akan melakukan pressure lain. Entah apa. Kita nantikan saja.
Tapi, sesungguhnya, tekanan implisit sudah beredar dan di-publish luas oleh media. Tekanan untuk van Persie dan juga untuk United. Kita bicara PFA player of the year. Nama van Persie adalah satu dari enam nominator selain Bale, Hazard, Suarez, Mata, dan Carrick. Siapa pemenangnya akan diumumkan Minggu malam ini. Hanya dalam hitungan beberapa jam juga.
Dan tahukah Anda, nama van Persie tidak difavoritkan? “Carrick lebih pantas. Dia pengumpan yang bagus,” sebut Wenger. “Saya pilih Suarez, lepas dari kontroversi yang dia lakukan,” ini komentar Mancini.
Malam ini saat United dijamu Arsenal di Emirates memang menjadi malam yang spesial buat van Persie. Kita belum tahu apakah pengagum Al Pacino itu dimainkan Ferguson atau tidak meski peluangnya besar mengingat United punya obsesi lain: memborong kemenangan dalam empat partai sisa mereka untuk mematahkan rekor 95 point Chelsea saat juara musim 2004-2005 lalu.
Minggu malam ini adalah malam van Persie. Malam di mana dia kembali ke stadion yang delapan musim dia bela – dengan 194 caps dan 96 gol di Premie League; malam di mana sang (mantan) kapten yang karena Arsenal membuat dia terpilih sebagai PFA Player of the Year musim 2011-2012; malam di mana dia sekarang juga berjuang untuk kembali mendapatkan anugerah itu plus mahkota lain; Golden Boot.
Van Persie, dia adalah warna-warni Premier League: anak Belanda yang diyakini Ferguson akan lolos dari tekanan implisit-eksplisit malam nanti di Emirates.
Source: http://www.supersoccer.co.id/liga-inggris/oh-robin-van-persie/